
Sejarah Singkat Desa
Menurut keterangan lisan yang dihimpun dari beberapa tokoh terdengar cerita daerah pedesaan yang subur, tumbuhan yang menghijau diatas tanah yang Miring, terjal, landai dan datar dan semak yang lebat pertama sekali di masuki oleh Marga Ambarita dan menempati wilayah Tuk tuk Siasu, Galung Nabolak, Ambarita dan tidak lama kemudian menyusul kedatangan Marga Rumahorbo dan menempati wilayah Silima Tali dan Garoga,Ambarita, dan Janji Martahan setelah itu menyusul kembali Marga Siallagan dan menempati Siallagan, Janjimaria dan kedatangan terakhir datanglah Marga Sidabutar, dan kesemua Marga tersebut dinamai RAJA NAOPAT. Sekitar Tahun 1904 Wilayah Tuk Tuk Siasu, Silimatali, Garoga, Siallagan, Ambarita,Unjur, Tolping sampai ke Janjimartahan dibawah pimpinan RAJA IHUTAN yaitu OP SANGGAM SIDABUTAR. Untuk mempermudah Administrasi pemerintahanan Belanda, pada tahun 1905 diangkatlah seorang Kepala Nagari untuk memimpin wilayah ini dan dinamai KENEGERIAN AMBARITA yaitu OP RAJA PIKKIR SIDABUTAR. Untuk melengkapi Pemerintahan pada saat itu , Kepala Nagari mengangkat para kepala kepala kampung dengan syarat harus memiliki Huta sendiri dan harus sesuai dengan jumlah penduduk sesuai dengan petunjuk pemerintahan Belanda. Pada Tahun 1908 Seluruh Kepala Kampung yang sudah terpilih melakukan Registrasi Huta dan Pemerintah Belanda Mengeluarkan BESLUIT. Pada Tahun 1945 Indonesia Merdeka dan berakhir nama KENEGERIAN dan selanjutnya diadakan Pemilihan Kepala Kampung oleh pemerintah Indonesia dan Ambarita terbagi 2 (dua) Kepala Kampung yaitu Kampung Labuan dan Kampung Ambarita Pasar selanjutnya nama Kenegerian berobah menjadi Wedana. Hari berganti Minggu dan Minggu berganti bulan bulan berganti Tahun Wedana pun berobah nama menjadi CAMAT dan pada tahun 1992 Peraturan Gubernur Sumatera Utara tentang Penggabungan dan Pemekaran Desa yang akhirnya Kampung Unjur, Kampung Labuan, Kampung Ambarita Pasar dan Kampung Siallagan – Pindaraya digabung menjadi 1(satu) Desa dan dinamai DESA AMBARITA . Seiring berjalannya waktu pada tahun 2013 desa ambarita kembali dipecah dengan dimekarkan menjadi 3 desa.yaitu desa siallagan pinda raya dan desa unjur dan tentunya desa ambarita sendiri sebagai induk desa.